Kamis, 31 Mei 2012

Desiran Api , air , dan angin

sebuah alam yang tiada ada bandingannya dengan apapun ..
diciptakan oleh tuhan yang maha kuasa ..
dengan air , api , pepohonan , angin , matahari dan sebagainya yang tiak dapat di perhitungkan ..
kita sebagai makhluk Allah swt .. patut bersyukur tentang apa yang teah Allah berikan kepada kita .. dan memanfaatkan apa yang teah di berikan dengan sebaik baiknya ..

lautan , pepohonan yang rindang hendak terus berdzikir dan berdoa kepada-NYA begitu indahnya ketika mereka menyelirkan daunnya dengan angin yang membantunya , tiada hentinya mereka berdoa kepada-NYA ..
lautan yang terus berdesir ombak seakan menjadi saksi kita di dunia ..
hanyalah sebuah percikan air tapi dapat memberikan arti yang tak ternilai harganya untuk kehidupan manusia ..
sebuah goresan dan percikan api kecil membuat manusia sangat membutuhkannya .. tanpa api manusia tidak akan pernah merasakan kehangatan ..

angin yang berhembus halus dan lembut membuat jiwa dan raga merasakan ketentraman ..
dengan hembusan angin manusia dapat merasakan kesejukan hati dengan kelembutannya ..

tidak kah kalian harus tau ...
kita patut bersyukur atas apa yang Allah swt berikan kepada kita di dunia ..
karena kelak kita tak akan lagi dapat merasakannya kenikmatan dari Allah jika Allah teah mengambilnya .

Senin, 28 Mei 2012

Puisi Alam



Lihatlah hutan kita ini
Sedikit habis oleh orang-orang
Yang tidak memikirkan masa depan
Dia mementingkan pribadi tanpa peduli
Lewat puisi alam imi aku bertanya
Lewat curahan kata aku bicara
Indahnya tanahku di atas negeri
Ribuan pulau menyapa senyum bijaksana
Indonesia tercinta tetumbuhan menghijau
Aku lahir di sini
Di tempat surgawi
Tanahku subur penjajah suka buahku
Mereka berkelana dari kejauhan
Mereka datang berbondong
Akhirnya mereka pergi dengan semangat alam
Penjajah pergi, penjajah lenyap
Sekarang diri menjarah diri
Hutan kita habis berkeping
Sisa akar-akar yang suram
Satukan jemari, beri yang lain pencerahan
Cukup tanam satu tunas sehati
Atau lindungi yang sudah merambah
Tanpa kau ketahui kau melestarikan
Janin di masa mendatang
Sengaja gambar ini terpampang
Sengaja gambar ini tersimpan
Agar kita mengerti takkan ada lagi yang asri
Kalau kita tak peduli

Derai Cemara Udang


Angin pantai disela gerimis
Mendera pelan, sejenak
Berteduh di bawah
Pohon-pohon cemara udang
Kemudian lenyap ke arah
Gubuk-gubuk bambu yang reot
Tanpa atap di tepian jalanan pantai
Senja ini..
Tiada yang romantis atau membiuskan angan
Ke dalam khayal yang beku
Dan ratusan hari terkubur diam
Pantai ini telah sepi..
Hanya derai cemara udang..
Hanya rintik gerimis yang tidak kunjung reda
Tidak juga menjadi hujan deras
Ada yang berubah
Pantai ini merubah dirinya menjadi teduh, hijau
Dan di beberapa sudut tumbuh padang rumput
Ada cemara udang, perahu nelayan
Yang sepuluh tahun yang lalu belum kulihat
Ini adalah pantai kenangan
by: Katjha

Selasa, 22 Mei 2012

Senja Di Pelabuhan Kecil



Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

Puisi Tentang Alam 3

MALAM DI PEGUNUNGAN
Karya : Chairil Anwar
Aku berpikir: Bulan inikah yang membikin dingin,
Jadi pucat rumah dan kaku pohonan?
Sekali ini aku terlalu sangat dapat jawab kepingin:
Eh, ada bocah cilik main kejaran dengan bayangan!